Sunday, March 20, 2005

Titik reda gelisah

Prolog yang hampir sepanjang dongeng, dibacakan turun temurun hingga nyaris kehilangan alur yang asli. Tapi tentu, inti cerita tidaklah statis. Bahkan sangat diwarnai oleh pelangi sejuta warna. Naik dan turun, lompat sana lompat sini, dan hup serentetan staccato dalam permainan piano. Kadang ringan seperti helai bulu, kadang berat seperti gerutuan malam. Penuh misteri dan kejutan yang bisa dibilang cukup romantis. Tidak tahu bagaimana epilognya, tapi kuharap tak pernah ada yang menyurutkan cerita ini.

No comments: